Wednesday, October 29, 2014

AKU TABAH KARNA CINTA



Karya : rahmat balok

Pada hari itu, aku mendengarkan seseorang mengatakan cinta telah mengubah beras menjadi bubur. Tetapi aku bingung, apakah ini nama cinta?
Aku mulai mencoba untuk mengerti, jalannya menuju cinta. Pada 15 februari, cerah awan sangatlah indah. Aku terus mengingat kata-kata cinta yang dikatakan seseorang tersebut.
Cinta tuhan, tidak dapat di hitung dengan mulut. Tapi hanya dapat dilihat oleh selapis mata, bahwa cinta telah memberi kita kebersamaan. Dalam cinta, awan-awan yang bertumpukan dan ombak yang beralun serta matahari yang terang, telah memberikan sebuah harapan cinta segudang dunia.
Hari-hari terus berlalu, seakan-akan pohon ingin bicara tentang cinta. Bulanpun mengeluarkan bintang, seolah-olah cinta telah bicara. Seperti kata temanku, jika bintang telah keluar maka cinta akan bersinar. Para remaja, mulai bersolek dalam dalam tatapan kaca. Para orang tua mulai bicara, cinta itu dalam dan jauh seperti bintang, jadikan cinta dalam kebaikan.
Begitu cepat hari berlalu, Buloh seuma tetap seperti itu. Banyak orang yang berpindah ketempat lain, seperti burung ingin terbang tinggi mencari tempat yang indah seperti pelangi. pemerintah mulai berjanji, Buloh seuma akan menjadi maju seperti istana lainnya. Rupanya itu adalah syair kebohongan lagunya, untuk merayu dan menipu rakyatnya.
Kawan-kawan berkata,”bagaimana kamu bisa bertahan tanpa jalan, lampu yang tiada, jaringan yang terputus. Kawan, itulah cinta dalam gelap ia terang. Pedang yang tumpul menjadi tajam. Apa boleh buat, seperti lagu Rhoma bersakit-sakit dahulu baru bahagia kemudian. Kapan kebahagiaan itu datang biarlah tuhan yang merencanakan dan kami hanya bisa berusaha agar mudah melangkah menuju jalan kesejahteraan.
Masyarakat mulai tak tenang, mereka menunggu terus-menerus janji dari pembual pemerintahan. Rasanya tak habis-habis, seperti lagu yang di putar untuk durasi seratus tahun sehingga rakyat terus terlena dibawa irama bersama angin yang membuat mereka tertidur.
Persoalan terus menambah dengan kemajuan saat zaman ini, apa daya Buloh seuma terus ketinggalan pendidikan, pembangunan, transportasi dan ilmu pengetahuan masih sangat minim. Peluang kerja sangat kecil dan anak banyak terputus sekolah akibat biaya yang tak sanggup dari orang tua.
Tapi anak-anak tersebut. Terus berusaha sekuat mungkin, seperti benteng yang menjaga rajanya dari senjata. Perjuang untuk pendidikan terus dilakukan walapun itu hanya sebatas SD, SMP dan SMA.
Buloh seuma terdiri dari tiga desa pertama,” Desa kuta padang, kedua desa raket dan ketiga desa gampong tengoh. Pekerjaan Penduduk rata-rata petani dan pelaut. Dan juga menghasilkan madu asli. Mereka selalu berjuang untuk anak-anaknya, agar suatu hari nanti mereka menjadi lebih baik dari mereka dan Buloh seuma menjadi maju dan itu adalah harapan masyarakat buloh seuma. Ada beberapa mahasiswa buloh seuma, yang menyambung kependidikan perguruan tinggi. Dengan usaha yang cukup keras, mereka ini terus berjuang dalam ilmu pendidikan, agar buloh seuma menjadi lebih baik ke depan.
Mereka adalah pemuda dan putri, yang pantang menyerah dan mereka membuat tekad serta niat yang kuat. Seperti langit yang tak akan jatuh kebumi itulah tekad mereka untuk bisa berpendidikan.
Mahasiswa Buloh seuma, melakukan aksi demo di simpang lima banda Aceh dan di kantor gubenur untuk meminta keadilan. Seperti tertera di pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradap. Tapi pemerintah tetap saja memberikan janji palsu.
Masyarakat akhirnya, sepakat tiga desa kemukiman buloh seuma ini untuk berpindah ke kabupaten Aceh singkil dan mengembalikan kartu tanda penduduk(KTP). Karna mereka menggap kab Aceh selatan, hanya bisa memberi harapan angin yang berlalu tidak ada tujuannya.
Berita ini, menggemparkan pemeritahan Aceh selatan. Karna tak ingin Buloh seuma menjadi wilayah Aceh singkil. Pemerintahan Aceh selatan, lansung turun di buloh seuma agar bisa bicara langsung dengan masyarakat. Mereka sama saja lagu lama masih saja di putarkan walaupun sekarang jalan dibuat hanya bisa berjalan seperti lompatan kodok masih saja mereka memberi harapan palsu.
Aku mencoba mengerti sinar matahari, dan aku mulai menghargai gelap malam tiba. Ketika semua telah di pahami maka arti akan bernilai dalam perjalanan kehidupan ini. Masyarakat mulai menilai bukan cinta yang tabah, tapi seharus kita yang tabah terhadap cinta. Karna cinta membuat kita bersatu untuk maju, satu kan tangan berpegangan bersama agar kuat sehinngg tak terlepaskan pada titik tujuan.


Tamat.

No comments: