Friday, May 1, 2015

Danau Kelimutu Berubah Warna, Hadiah Keajaiban bagi Wisatawan




ENDE, FBC-Perubahan warna yang terjadi pada danau tiga warna Kelimutu dalam lima hari ini menjadi hal yang sangat unik untuk wisatawan yang berkunjung ke danau tersebut. Kendati demikian, para pengunjung yang hendak mengunjungi Danau Kelimutu dihimbau menggunakan masker sehingga terhindar dari bau balerang yang cukup menyengat di atas puncak Kelimutu.
Mathias Dalung, salah seorang wisatawan asal Manggarai yang barusan kembali dari Danau Kelimutu, kepada FBC di Ende, Selasa, (28/4/2015) mengungkapkan, saat ia berkunjung ke Kelimutu sekitar pukul 09.00 wita, ia disambut dengan keajaiban alam yang sangat elok. Dia mengaku, dirinya sudah beberapa kali berkunjung ke Danau Kelimutu, namun baru pertama kali ini menyaksikan perubahan warna pada wajah Kelimutu.
“Saya terkejut melihat keajaiban itu. Saya merasa diberi sebuah hadiah yang sangat istimewa dari alam untuk melihat perubahan warna danau. Saya sangat puas dengan keadaan itu,”ujarnya senang.
Ia mengakui meskipun menghirup bau belerang, ia nekad terobos untuk dapat menyaksikan secara langsung. Tiga kolam danau tersebut berubah warna menjadi merah, putih dan hijau.
“Memang bau belerang tapi saya berusaha berkunjung dan saksikan. Warna danau menjadi merah, putih dan hijau. Biasanya berwarna hijau, tetapi dia berubah,”pungkas Mathias.

Aktivitas Vulkanologi

Kepala Stasiun Vulkanologi Gunung Kelimutu Ende melalui salah satu staf, Yohanes Karib, kepada FBC secara terpisah (29/4/2015) membenarkan terjadi perubahan warna Danau Kelimutu. Ia menjelaskan perubahan warna terjadi pada lima hari yang lalu yakni  pada 27 Maret 2014 yang lalu. Perubahan tersebut diakibatkan aktivitas vulkanologi Gunung Kelimutu.
“Kejadian seperti ini pun terjadi pada waktu-waktu tertentu. Setelah satu tahun satu bulan terjadi lagi perubahan. Kadang terjadi setiap bulan tapi dalam waktu yang singkat.”katanya.


Danau tiga warna Kelimutu yang sebelumnya berwarna hijau menjadi Merah hati ayam, putih cream dan berwarna hijau (Foto : FBC/Ian Bala)
Danau tiga warna Kelimutu yang sebelumnya berwarna hijau menjadi Merah hati ayam, putih cream dan berwarna hijau (Foto : FBC/Ian Bala)
Jek, demikian Yohanes Karib biasa disapa, mengatakan Danau Kelimutu berubah warna secara tiba-tiba sehingga mengejutkan para tourism yang mengunjunginya. Sebelumnya, tiga kolam yakni Tiwu Ata Bupu, Tiwu Ata Polo dan Tiwu Ko Wai Noo Muri berwarna hijau berubah secara total.
“Tiwu Ata Polo berubah menjadi warna merah hati ayam, tiwu Ko Wai Noo Muri berubah menjadi putih telur asin dan tiwu Ata Bupu berubah menjadi warna hijau cream.”katanya.
Perubahan tersebut, menurut Jek, tidak mempengaruhi para wisatawan untuk berkunjung ke Danau Kelimutu. Sesuai data yang diambil oleh pihaknya, status Gunung Kelimutu tidak berubah dan masih pada status normal sehingga wisatawan diperbolehkan untuk menyaksikan keajaiban itu namun menggunakan masker.
“Data pengamatan kami sejak kemarin dan hari ini masih pada posisi status normal dan tidak ada perubahan. Memang benar ada bau belerang, dan baunya seperti cream. Tidak pengaruh terhadap para pengunjung,”kata Jek melalui telepon.

Ada Titik Hijau di Tengah

Benediktus Rio, Kepala Seksi Wilayah Satu pada kantor Taman Nasional Kelimutu (TNK) Jalan Eltari Ende (29/4) kepada wartawan menuturkan perubahan warna terjadi sejak pertengahan Maret 2015. Sebelumnya, pada Januari hingga pertengahan Maret 2015, Danau Kelimutu berwarna hijau.
Ia menjelaskan pada kolam Tiwu Ata Polo terdapat satu titik hijau di tengah. Titik hijau tersebut kadang hilang dan kadang muncul.
“Ditengah kolam Ata Polo itu ada titik hijau. Beberapa detik kemudian kadang hilang, kadang muncul lagi. Ya, unik memang,”ujar Rio.
Rio mengatakan terjadi titik hijau di tengah Tiwu Ata Polo baru terjadi kali ini. Selama lima hari perubahan itu, Tiwu Ata Polo terdapat titik hijau yang kadang hilang muncul. Menurutnya, titik hijau tersebut terjadi dengan sendirinya.
“Ini kejutan buat pengunjung. Unik memang,”ujarnya singkat.
Ia menjelaskan perubahan warna tersebut selalu bertahap dan pihaknya selalu menginformasikan kepada pihak Vulkanologi di Bandung. Titik hijau di Tiwu Ata Polo maupun tiga kolam danau selalu berubah.
“Kadang berubah-ubah. Mungkin karena gaya vulkanik. Kami selalu sampaikan kejadian ini ke Bandung.”katanya kepada wartawan.

Kenakan Masker

Rio menghimbau agar para wisatawan yang hendak berkunjung memakai masker penutup muka. Selain itu, mengenakan pakaian yang tertutup sehingga zat belerang tidak mempengaruhi kulit serta saluran pernapasan.

Ia juga menghimbau khusus pengunjung yang terkena asma harus mengenakan masker sebab efek dari belerang dapat mengganggu kesehatan.
“Kita himbau agar memakai masker. Karena belerang arah ke puncak karena angin. Jadi kami harapkan pakai masker khusus yang penyakit asma,”ujarnya. (Ian Bala)