karya: rahmat balok
Aku melihat langit yang biru.
Mata ini, hati ini dan jiwa ini penuh dengan harapan yang tinggi.
Tapi aku tak tau dengan apa aku disana.
Sehingga hati yang sedih ini segera hilang.
Kebahagiaan yang gelap tanpa tujuan.
Suara itu masih terusik di telinga.
Ucapan selamat tinggal best friend.
Aku berfikir untuk apa aku disini.
Semua telah pergi dengan harapan yang tinggi.
Desa kecil ini, kini menangis dalam sepi.
Menunggu pejuang untuk kembali.
Tanah ini darahku mengalir.
Menjadi saksi bisu yang pasti.
Demi tempat tinggal ku tercinta ku segera kembali.
Tak ada kata seindah doa.
Selain pujian pada sang pencipta.
Yang menjadikan ku seperti ini.
Agar ku bersyukur nikmat yang telah diberi.
Mari Mari....Kita kembali.
Membangun desa kita sendiri.
Semua ada di pundak kita.
Pemuda dan Putri
Mata ini, hati ini dan jiwa ini penuh dengan harapan yang tinggi.
Tapi aku tak tau dengan apa aku disana.
Sehingga hati yang sedih ini segera hilang.
Kebahagiaan yang gelap tanpa tujuan.
Suara itu masih terusik di telinga.
Ucapan selamat tinggal best friend.
Aku berfikir untuk apa aku disini.
Semua telah pergi dengan harapan yang tinggi.
Desa kecil ini, kini menangis dalam sepi.
Menunggu pejuang untuk kembali.
Tanah ini darahku mengalir.
Menjadi saksi bisu yang pasti.
Demi tempat tinggal ku tercinta ku segera kembali.
Tak ada kata seindah doa.
Selain pujian pada sang pencipta.
Yang menjadikan ku seperti ini.
Agar ku bersyukur nikmat yang telah diberi.
Mari Mari....Kita kembali.
Membangun desa kita sendiri.
Semua ada di pundak kita.
Pemuda dan Putri
1 comment:
Keren (Y)
Post a Comment